Home >
Cerita Horor > Kisah Hantu di Rumah Menteng
Kisah Hantu di Rumah Menteng

Lukisan itu adalah lukisan seseorang nyai, berwajah Jawa dengan mata yg amat seram, mata itu tajam. Mata kesedihan sekaligus mata balas dendam. Beberapa bulan famili Pak Sadio menempati tempat tinggal itu tak terdapat kejadian apa-apa. sampai suatu malam Pak Sadio kegerahan ia tak bisa tidur. kemudian Pak Sadio duduk pada beranda rumahnya. lalu ada tukang sate pikul, Pak Sadio memanggil. "Sate sepuluh ya..." Tukang sate mengangguk lalu beliau bertanya pada Pak Sadio "Tumben Pak, bapak sendiri yg beli umumnya ibu?"
Pak Sadio heran, "Isteri saya?" Pak Sadio tau isterinya tidak mungkin beli sate malam-malam kerna isterinya nggak doyan daging, isterinya itu vegetarian. "Bukan isteri bapak tapi mungkin bunda bapak sebab telah tua, sudah 70-an tahun" Pak Sadio tersenyum dan pada hati dia berkata "oh rupanya hantu itu bunda-ibu sepuh" lalu Pak Sadio mengatakan "Oh, itu abang saya"
"Iya, Pak saya heran beliau hanya minta daging mentah tidak dibakar dulu, ucapnya dia akan bakar sendiri. bila beli pula banyak pak, bisa 100 tusuk"
Pak Sadio hanya tersenyum. lalu dia duduk pada depan beranda menunggu satenya dibakar. Pak Sadio datang-datang melihat sekelabat bayangan putih di dekat pohon mangga, kemudian Pak Sadio mengatakan kepada tukang sate "Mas, itu mak yang suka daging mentah minta disediakan, biar aku saja yg bayar".
Tukang sate dari saja dan datang-datang ada bunda tua menggunakan kebaya putih berbau bunga melati meminta seratus tusuk daging putih.
Anak pak sadio kembar, umurnya lebih kurang 10 tahun. Suatu ketika pembantu pak sadio melihat anak itu bermain-main menggunakan wanita tua di dekat pohon mangga. Pembantu menduga anak itu akan diculik sebab perempuan tua itu misterius. Pembantu itu membentak perempuan tua pada bawah pohon mangga, perempuan tua itu menangis lalu tiba-tiba menghilang. Pembantu Pak Sadio tidak memperhatikan.
Malam jam dua, pembantu Pak Sadio yang bernama ibu Inah, mendengar bunyi orang menyapu dibawah pohon mangga.
beliau heran ada nenek-nenek menyapu, dia kira nenek itu akan maling, dengan melempar batu, pembantu itu meneriaki "Maling!". Pak Sadio terbangun lalu berlari keluar "mak Inah, itu nenek mau bersih-higienis jangan diganggu".
Anak Pak Sadio yg kembar punya penyakit tumor otak, Pak Sadio tau anak itu nggak usang akan mati. saat anak itu dirawat pada RS CBZ (kini namanya RSCM). Pak Sadio didatangi nenek itu. "biar nanti bila sudah peristiwa aku yang merawat anakmu".
Malamnya Pak Sadio bermimpi nenek itu menggendong anaknya, Pak Sadio paham anaknya telah meninggal, jam 6 pagi beliau ke rumah sakit serta anak itu rupanya menunggu bapaknya lalu anak itu mengatakan waktu Pak Sadio masuk dan menemuinya "Bapak aku akan tinggal sama nenek" Pak Sadio tersenyum serta beliau tahu apa maksud anak itu. Beberapa mnt kemudian anak itu tewas.
Beberapa tahun selesainya kejadian meninggal anaknya, Pak Sadio ditangkap tentara karena tuduhan terlibat kudeta. Kabarnya Pak Sadio dihilangkan nyawanya. Isterinya sendiri lalu balik ke Yogyakarta. Sepeninggal Pak Sadio tempat tinggal itu sebagai amat angkernya, awalnya keluarga perwira tentara yang nempatin kemudian mereka nggak bertenaga, keliru seseorang anggota keluarganya tewas, kemudian bule yang bekerja pada perusahaan minyak, isteri bule itu meninggal ucapnya sebelum mangkat ia teriak-teriak lihat hantu.
di kurang lebih rumah itu jua seringkali terlihat nenek-nenek berkebaya putih dengan anak kecil umuran 10 tahun berdiri dipinggir jalan. Kisah ini menjadi terkenal pada tahun 1970-an, nenek dan anaknya itu seringkali terlihat pada bunderan Pak Tani,. syahdan hantu itu mencari Pak Sadio yang nyawanya hilang.
Uniknya di tahun 1975 anak perempuan satu-satunya Pak Sadio yg masih hayati akan menikah, lalu sebelum menikah lalu dirias oleh perias yg didatangkan berasal Solo. Perias itu lalu merias anak Pak Sadio, perias itu heran ia tidak pernah bias mengganti wajah pengantin terlalu drastis, sedrastis saat ia merias wanita itu, setelah dirias wanita itu amat bagus bahkan terdapat semacam getar misteri. Nggak usang anak Pak Sadio minta ijin masuk kamar. Perias itu bersiap buat balik karena pekerjaannya terselesaikan, saat mau balik isteri Pak Sadio membawa anaknya yang mau jadi pengantin “Ini lho bu yg mau dirias” Perias tersebut eksklusif panik kemudian bertanya “Lho, barusan aku merias siapa?”
Bu Sadio langsung bergumam pelan “ itu anak perempuanku yg sudah tewas”.
Kategory :
Cerita Horor
Tags : Kisah hantu, cerita hantu, cerita seram, misteri rumah hantu, rumah berhantu, kisah nyata, hantu perempuan, hantu seram
Post Date : 18-11-2022