Home >
Cerita Horor >
Mengungkap Kematian Alvira (Kisah Nyata)
Mengungkap Kematian Alvira (Kisah Nyata)

Saya akan bercerita tentang pengalaman horor yang saya alami di sekolah menengah. Sekolah saya mengadakan kontes ratu kecantikan sekolah setiap tahun untuk memperingati ulang tahun sekolah. Ada 10 mahasiswi yang ikut lomba, termasuk teman baik saya Lidya.
Saat kompetisi dimulai, semua perhatian tertuju pada Alvira (mahasiswa sains tahun pertama). 1 jam kemudian, kontes ratu kecantikan dimenangkan oleh Alvira. Kemenangan Alvira membuat iri sebagian orang. Keesokan harinya saya menerima jadwal piket dari sekolah, jadi saya harus berangkat ke sekolah lebih awal. Saat membersihkan perpustakaan, saya terkejut melihat Alvira sudah meninggal, dengan lima luka tusukan di lehernya dan darah di sekujur tubuhnya.
Pihak sekolah langsung menghubungi pihak kepolisian untuk menyelidiki pembunuhan Alvira. Dua hari telah berlalu, namun polisi masih belum menemukan pembunuh yang membunuh Alvira. Kemudian, Yoga dan Lidya, saya sendiri, mencoba membantu menyelesaikan pembunuhan ini dengan mencari dan mengumpulkan bukti di tempat kejadian, yang nantinya akan kami serahkan ke polisi.
Setelah 7 jam mencari bukti, kami tidak menemukan apa pun di perpustakaan. Saat hendak pulang, tanpa sengaja ia melihat hantu Alvira, sosoknya mengerikan, matanya merah, dan tubuhnya berlumuran darah. Saking takutnya akhirnya saya telpon teman saya dan langsung pulang. Sesampainya di rumah, saya menceritakannya kepada teman-teman saya, dan ternyata mereka pernah melihat hantu Alvira yang sama seperti saya. Keesokan paginya, saya melihat Lydia sendirian di taman, jadi saya mendekatinya.
Saya: "Hei Lidya, kamu sendiri ngapain di kebun?"
Lidya: "Tadi pagi mau olahraga, tapi tiba-tiba pusing."
Saya: "Oh, kamu tidak pulang?"
Lydia: "Tunggu sebentar, aku ingin memberitahumu sesuatu."
Aku: “bilang apa sih?”
Lidya: “kamu kenal sama Devi kan? Akhir-akhir ini aku sering melihat dia bulak balik ke toilet, dan saat balik dari toilet pasti bajunya isi darah.”
Aku: “mungkin dia sakit.”
Lidya: “kayaknya enggak deh, kemarin aku mengajak dia shoping ke mall, lalu dia ketoilet dan saat aku mengikutinya kulihat dia seperti melakukan hal aneh tangannya dipenuhi darah. Dan sesampainya dirumah Devi, aku melihat seperti ada ruangan yang dipenuhi sesajen dan aku tidak tahu apa yang sering dia lakukan dengan sesajen tersebut.”
Aku: “*hm sebaiknya kita mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.”
Pada jam 7 malam, Lydia menelepon saya dan meminta saya untuk menemaninya ke taman. Pada jam 9 malam, Lidya dan saya hendak pulang ketika saya melihat Devi dan teman-temannya berjalan ke suatu tempat. Lydia dan aku mengikutinya ke danau. Sesampainya di danau, saya melihat Devi menikam leher temannya, membunuh temannya.
Kemudian kami mengikuti Devi pulang kerumahnya, dan sesampainya di rumah Devi, kulihat dia menghaturkan segelas darah ke sebuah patung yang sangat menyeramkan. Ketika Devi meninggalkan patung itu, aku langsung mengambil darah yang Devi gunakan sebagai sarana ritual itu, kemudian aku langsung menumpahkannya. Devi yang menyadari keberadaanku, langsung mengejarku.
Aku melihat wajah Devi sangat menyeramkan seperti nenek usia 90 tahunan dan bertaring, nampaknya dia telah menunjukkan wajah aslinya. Kami berlari terbirit-birit hingga sampai kerumah seorang dukun, lalu Devi pun berhenti mengejar kami. Aku menceritakannya kepada dukun itu dan dia bilang bahwa Devi itu sebenarnya sudah berusia lebih dari 90 tahun.
Devi memuja setan dengan cara membunuh wanita cantik lalu darahnya dihaturkan kepada setan untuk ritual agar bisa menjadi awet muda. Setelah ritual selesai maka Devi akan mengambil kembali segelas darah tersebut yang nantinya akan selalu dia bawa kemanapun, 1 jam sekali Devi akan mencuci wajahnya dengan darah tersebut agar bisa terlihat muda dan cantik. Kemudian aku mencari cara untuk mengakhiri kejahatan Devi.
Setelah aku dikasih petunjuk sama dukun itu, siang harinya aku menghancurkan patung setan itu dan Devi langsung meninggal dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Kemudian munculah arwah Alvira dan berkata “terima kasih kau telah mengakhiri kejahatan Devi dan sekarang aku bisa pergi dengan tenang”.
Category : Cerita Horor
Tags : cerita hantu, cerita seram, kisah nyata
Post Date : 15 November 2022